Minggu, 05 Januari 2014

Iklan Yang Tidak Etis

Melihat iklan kecap merk Sedap, menurut saya iklan tersebut tidak mendidik. Di iklan tersebut digambarkan seorang anak yang makan dengan lauk kerupuk yang diolesi dengan kecap sedap. Terlihat ia begitu lahap sekali makannya. Setelah kecapnya habis ia berteriak-teriak seperti anak yang tidak dituruti permintaannya. Begitu ibunya memberikan kecap Sedap ia pun gembira lagi sambil melanjutkan makan yang terlihat urakan.

Di akhir iklan terdapat kata-kata (sori tepatnya lupa) yang intinya mengatakan kalau anak hanya mau makan kalau ada kecap sedap.
Tentu saja iklan tersebut mengajarkan sesuatu yang salah. Anak hanya mau makan kalau ada kecap Sedap. Kalau kata-kata ini telah tertanam di pikiran anak bisa jadi anak tersebut benar-benar tidak mau makan kalau tidak ada kecap Sedap. Bagaimana kalau orang tuanya tidak mampu membeli kecap Sedap?
Memang itu hanya bahasa iklan untuk mencari konsumen. Namun, sebuah bahasa iklan yang salah juga dapat membentuk budaya yang salah. Beberapa bahasa iklan telah menjadi tren di masyarakat, sering diucapkan dan tanpa sadar juga dilakukan.
Hal lainnya yang tidak mendidik ialah cara makan anak yang terlihat urakan. Hal ini juga bisa membentuk suatu budaya yang salah apalagi bila sering dilihat oleh anak. Seorang anak biasanya senang menirukan apa yang mereka lihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar