1. PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (consequence).
Evidensi adalah semua
fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang
dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai
evidensi tidak boleh dicampur-adukan dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan
atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau
informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan
yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.
Inferensi adalah
kesimpulan yang diturunkan dari apa yang ada atau dari fakta-fakta yang ada.
Sedangkan implikasi merupakan sesuatu yang dianggap ada karena sudah dirangkum
dalam fakta atau evidensi itu sendiri. Untuk menjelaskan kedua pengertian
diatas, dapat dilihat pada contoh berikut : “Bila seorang ibu mendengar tetesan
air dalam kamar mandi, maka ia menarik kesimpulan bahwa kerannya bocor atau
kurang cermat dalam menutup keran”. Untuk menetapkan kesimpulan mana yang
mempunyai kemungkinan yang paling tinggi, harus dipertimbangkan dua faktor :
pertama, bagaimana kebiasaan penghuni rumah mempergunakan keran? Dan kedua,
berapa lama usia keran tersebut.
Macam-macam
Penalaran, Penalaran ada dua jenis yaitu :
2. DEDUKTIF
Deduktif adalah contoh suatu paragraf
yang dibentuk dari suatu masalah yang bersifat umum, lebih luas. Setelah itu
ditarik kesimpulan menjadi suatu masalah yang bersifat khusus atau lebih
spesifik. Atau juga dapat diartikan, suatu paragraf yang kalimat utamanya
berada di depan paragraf kemudian diikuti oleh kalimat penjelas.Contoh :
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku.
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu
pengambilan kesimpulan, dari dua macam keputusan (yang mengandung unsur yang
sama, dan salah satunya harus universal) suatu keputusan yang ketiga, yang
kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya.
Contoh :
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Macam-macam silogisme :
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Macam-macam silogisme :
a.
Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial
adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan
premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis yang bersifat umum disebur
premis mayor dan peremis yang bersifat khusus disebut premis minor. Dalam
simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term minor dan predikat
simpulan disebut term mayor.
Contoh:
Semua manusia bijaksana.
Semua polisi adalah manusia.
Jadi, semua polisi bijaksana.
Contoh:
Semua manusia bijaksana.
Semua polisi adalah manusia.
Jadi, semua polisi bijaksana.
b.
Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetis
adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika),
sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
Contoh :
Jika ada hidup, maka ada perjuangan
Hidup ini ada
Jadi, ada perjuangan
Catatan: Pada kalimat “Jika ada hidup, maka ada perjuangan”
Contoh :
Jika ada hidup, maka ada perjuangan
Hidup ini ada
Jadi, ada perjuangan
Catatan: Pada kalimat “Jika ada hidup, maka ada perjuangan”
c.
Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif
adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu
alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Contoh :
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
2.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
3. INDUKTIF
Induktif
adalah hal khusus menuju hal umum. Ya itu kuncinya "dari yang khusus
menuju yang umum. Bila diuraikan, jangan terpatok pada gaya definisi seseorang,
coba uraikan sendiri definisi paragraf induktif dengan kata kunci "dari
khusus ke umum" tadi. Atau kalau memang malas menguraikan, mari lihat
definisi berikut;
Paragraf
Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa
yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa
khusus di atas.
Masih kurang
puas dengan definisi tersebut? Baiklah karena definisi yang baik disertai
dengan batasan dan ciri-cirinya. Kita uraikan ciri-cirinya. Ciri-ciri paragraf
induktif dapat diketahui dengan melihat atau membuat sebuah paragraf. Apabila
dalam paragraf itu mula-mula menyebutkan peristiwa khusus dan diakhiri dengan
kesimpulan berdasar peristiwa khusus tersebut, maka bisa dipastikan anda sedang
membaca atau membuat paragraf induktif.
Ingin
paragraf diatas dibuat terpisah dalam bentuk item ciri-ciri, agar lebih mudah
difahami? Oke, berikut ciri-ciri paragrad induktif dalam bentuk list:
Ciri-ciri
Paragraf Induktif
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
- Menemukan Kalimat Utama,
Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf - Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
- Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama
CONTOH :
-Harimau
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Ikan Paus
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan
---> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
4. KARANGAN
a. Karangan Ilmiah adalah tulisan atau laporan berisi fakta berdasarkan suatu pengamatan
atau penelitian yang dilakukan dan ditulis dengan metode dan sistematika
penulisan yang benar.b. Karangan Non Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Macam-macam karangan non-ilmiah(fiksi) :
-Dongeng
Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya.
Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya.
-Cerpen
Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
-Novel
Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita.
Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita.
-Drama
Suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.
Suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.
-Roman
Sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
c. Karangan Ilmiah-Populer adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis semi ilmiah biasa dinamai
ilmiah popular.Sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
Ciri-ciri karangan ilmiah popular:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa formal dan popular,
d. mementingkan diri penulis,
e. melebihkan-lebihkan sesuatu,
f. usulan-usulan bersifat argumentatif, dan
g. bersifat persuasif.
Contoh Karangan Ilmiah Popular:
Bentuk karangan semi ilmiah atau ilmiah popular yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan resensi buku. berikut adalah resensi buku berupa apresiasi berupa apresiasi terhadap sebuah karya sastra. Resensi buku adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. Klasifikasi pembuatan resensi buku nonilmiah seperti puisi dan novel yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, dan apresiasi.
Sumber : www.google.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar